Jika Anda melintasi jalan antara Citeureup sampai Cibinong, Anda akan melalui jalan bernama Jalan Mayor Oking. Namanya yang unik membuat saya penasaran untuk mencari tahu sejarah jalan ini hingga di sebut jalan Mayor Oking. Pasti ada cerita dibalik ini semua. dan akhirnya saya menemukan referensi dari sebuah sumber dan saya ceritakan (tulis) kembali di blog ini, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Beliau lahir Tahun 1918, beliau wafat di usia 45 tahun tanggal 07 Oktober 1963 dalam keadaan sakit. Karir Mayor Oking dikenal yaitu pada saat beliau sebagai Komandan Kompi setelah beberapa saat kemerdekaan RI pasukan sekutu NICA yaitu tentara Inggris masuk menyerang Sukabumi melalui Pelabuhan Ratu dengan gigihnya pasukan Siliwangi yang dipimpin oleh Mayor Oking dapat menghalau/melawan sehingga pasukan Inggris pun mundur balik, tidak dapat masuk ke Sukabumi.
Setelah pasukan Siliwangi hijrah ke Jogja untuk menumpas gembong PKI Muso sebagai Komandan Kompi adalah Mayor Oking dan Komandan Batalion dipimpin Jendral Umar Wirahadi Kusuma (jabatan beliau terakhir sebagai Wakil Presiden RI). Pada suatu saat pertempuran PKI Muso dan Siliwangi yang dipimpin oleh Mayor Oking pada saat itu sedang memimpin pertempuran di Stasiun Balapan Solo tertembak lengan kanannya sehingga beliau di amputasi lengannya di Rumah Sakit Solo dan setelah pulang dari RS Solo, beliau dikunjungi dan dipeluk oleh Jendral Soedirman disaksikan oleh Jendral Gatot Subroto dan Jendral A.H. Nasution. (Gatot Subroto & A.H. Nasution belum menjadi Jendral).
Setelah itu pasukan Siliwangi kembali ke Jawa Barat dengan berjalan kaki selama 3 bulan. Mereka melakukan perjalanan pada malam hari karena jika melakukan perjalanan pada siang hari mereka takut diperangi oleh penjajah Inggris, dan setelah sampai di Jabar, bermarkas di daerah Teluk Jambe Kabupaten Karawang.
Penumpasan gerombolan DI/TII digunung Salak pimpinan Bapak Palar sehingga gerombolan tersebut menyerah dan turun ke Kota Bogor dengan di dampingi oleh Mayor Oking, dan penumpasan gerombolan di daerah Cariu Bogor sehingga gerombolan tersebut menyerah.
Sejarah nama jalan Mayor Oking di Citeureup (antara Citeureup - Cibinong, red) dan juga di daerah Bekasi adalah intruksi Jendral Abdul Haris Nasution kepada Bupati Bogor. akhirnya Bupati Bogor pun dengan anggota DPR mengadakan sidang Paripurna dan disahkan oleh DPR Kabupaten Bogor pada tahun 1972.
Sumber
Sekilas Perjuangan dari R. Oking Djaja Atmadja :
(Diriwayatkan oleh: Putri Mayor Oking, Yenny Hermany Oking, SE)
Beliau lahir Tahun 1918, beliau wafat di usia 45 tahun tanggal 07 Oktober 1963 dalam keadaan sakit. Karir Mayor Oking dikenal yaitu pada saat beliau sebagai Komandan Kompi setelah beberapa saat kemerdekaan RI pasukan sekutu NICA yaitu tentara Inggris masuk menyerang Sukabumi melalui Pelabuhan Ratu dengan gigihnya pasukan Siliwangi yang dipimpin oleh Mayor Oking dapat menghalau/melawan sehingga pasukan Inggris pun mundur balik, tidak dapat masuk ke Sukabumi.
Sejarah penumpasan DI/TII Kartosuwiryo
Pada tahun 1948 yang dipimpin oleh Mayor Oking yang bermarkas di kecamatan Cibatu Kabupaten Garut tapi tidak sampai tuntas karena Beliau ditugaskan hijrah bersama pasukan Siliwangi ke Jogja yang lebih dikenal dengan Long March Siliwangi dan untuk penumpasan DI/TII ditugaskan Komandan Letjen M. Sanip (pernah diwawancarai di TV One, dalam rangka ramai-ramai nya kasus peristiwa NII).Setelah pasukan Siliwangi hijrah ke Jogja untuk menumpas gembong PKI Muso sebagai Komandan Kompi adalah Mayor Oking dan Komandan Batalion dipimpin Jendral Umar Wirahadi Kusuma (jabatan beliau terakhir sebagai Wakil Presiden RI). Pada suatu saat pertempuran PKI Muso dan Siliwangi yang dipimpin oleh Mayor Oking pada saat itu sedang memimpin pertempuran di Stasiun Balapan Solo tertembak lengan kanannya sehingga beliau di amputasi lengannya di Rumah Sakit Solo dan setelah pulang dari RS Solo, beliau dikunjungi dan dipeluk oleh Jendral Soedirman disaksikan oleh Jendral Gatot Subroto dan Jendral A.H. Nasution. (Gatot Subroto & A.H. Nasution belum menjadi Jendral).
Setelah itu pasukan Siliwangi kembali ke Jawa Barat dengan berjalan kaki selama 3 bulan. Mereka melakukan perjalanan pada malam hari karena jika melakukan perjalanan pada siang hari mereka takut diperangi oleh penjajah Inggris, dan setelah sampai di Jabar, bermarkas di daerah Teluk Jambe Kabupaten Karawang.
Penumpasan gerombolan DI/TII digunung Salak pimpinan Bapak Palar sehingga gerombolan tersebut menyerah dan turun ke Kota Bogor dengan di dampingi oleh Mayor Oking, dan penumpasan gerombolan di daerah Cariu Bogor sehingga gerombolan tersebut menyerah.
Sejarah nama jalan Mayor Oking di Citeureup (antara Citeureup - Cibinong, red) dan juga di daerah Bekasi adalah intruksi Jendral Abdul Haris Nasution kepada Bupati Bogor. akhirnya Bupati Bogor pun dengan anggota DPR mengadakan sidang Paripurna dan disahkan oleh DPR Kabupaten Bogor pada tahun 1972.
Sumber
0 Komentar