Pengurus PCI Berharap Kriket Hadir di Asian Games 2018

Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia ingin agar kriket dilombakan di Asian Games 2018 yang mana Indonesia akan menjadi tuan rumah. Untuk mewujudkan keinginan itu, dibutuhkan lapangan kriket berstandar internasional. Sayangnya saat ini belum ada lapangan seperti itu di Indonesia.

Olympic Council of Asia tidak menyarankan untuk membangun venue baru. Pada 2016 semua venue sudah harus selesai dan siap dipakai, sehingga jika membuat venue baru sekarang dikhawatirkan tidak akan selesai tepat waktu.

Solusi yang diusahakan PP PCI saat ini adalah melobi Pemerintah Kabupaten Bogor agar Stadion Pakansari bisa ikut dipakai lokasi pertandingan kriket.

"Saat ini kami sedang melobi stadion yang Cibinong (Stadion Pakansari) untuk bisa juga dipakai pertandingan kriket. Kalau jadi, nanti tinggal kami minta pinjam bagian tengahnya untuk membuat tempat bowling (melempar bola)," ucap Sekretaris Jenderal PP PCI Arsyad Ahmadin di Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (27/9).

Lapangan Stadion Pakansari belum memenuhi standar. Ukuran maksimal lapangan sepak bola adalah 110 meter x 75 meter. Sedangkan lapangan kriket standarnya berdiameter 137 - 150 meter. Maka Arsyad kini tengah melobi Pemkab Bogor agar mau memperluas lapangan Stadion Pakansari.

Jika disetujui, nantinya juga akan ada tribun kecil berkapasitas 1.000 - 2.000 tempat duduk, khusus untuk kriket.

Belum diketahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun lapangan tersebut. Menurut keterangan pengurus PP PCI asal Selandia Baru, Robert Baldwin, untuk membuat lapangan kriket standar internasional dibutuhkan biaya Rp 2,5 - 3 miliar tanpa menghitung biaya membeli tanah seluas kurang lebih 3 hektar.

Sumber: Berita Satu

Posting Komentar

0 Komentar